Begitu juga dengan jia, ia merapihkan Buku-buku nya dan bersiap melangkah keluar sampai Ia memperhatikan sekeliling nya."Plastik-plastik nakal" ucap jia, meskipun jia sadar banyak sampah plastik, namun ia tidak memungutnya dan melanjutkan langkah nya.
Tiba di halte bis, jia bisa merasakan hawa dingin dari sang angin, setelah jia melihat kondisi, "sepertinya akan turun hujan" batin jia. Dan itu akan membuat suasana menjadi basah seketika.
Jia duduk di samping ibu-ibu muda yang tengah hamil, hingga kemudian ada seorang nenek yang baru memasuki bis dalam keadaan basah kuyup.
Hujan mulai turun...
Jia, bergelut dengan fikiran nya dalam berbuat baik, ia ingin mempersilahkan nenek itu duduk dengan baik daripada harus berdiri, akhirnya Jia bangkit dan mempersilahkan nenek itu duduk, toh jia juga kuat jika berdiri sepanjang jalan.
Ternyata hujan hari ini membuat jalanan kota penuh dengan kendaraan hingga mengakibatkan macet yang luar biasa.
Jia pun mengutuk tindakan nya karena memberikan tempat duduk ny pada si nenek. Jia hanya menggerutu dalam hati tanpa bisa apa2.
Setelah cukup lama, akhirnya mobil maju secara perlahan. Jia sudah mulai cuek pada keadaan dan memilih untuk mendengarkan musik di headset nya.
Ya jia memang orang yang benar-benar kurang peduli pada sekitar, tapi tidak semua, ia bisa menjadi patuh jika hatinya sudah berbicara
Jia itu nama orang yul?
BalasHapusTulisan nya bagus hanya itu nama orang harusnya pake Kapital hurup depannya
Hehe. Ternyata nulisnya dikejar deadline Kang. Katanya sih sambil merem melek
BalasHapus