Pribadi yang
baik? Siapa yang tidak menginginkan nya...
Melihat para
mahasiswa yang turun ke jalan tentu saja menarik sebagian besar perhatian
masyarakat bahkan dunia, pasalnya gerakan muda seolah terbangun dan itu
menandakan bahwa keadaan sudah benar-benar genting. Tak bisa dipungkiri untuk
diacungi jempol akan keadaan yang terjadi, para generasi muda benar-benar
bangkit seolah-olah mereka berkata “Inilah gerakan muda yang sesungguhnya!”. Aku bangga melihat itu, merasa di cambuk
bahwa generasi muda yang milenial ini tak termakan oleh kebisuan dan larut akan
zona nyaman, aku bangga pada kawan-kawanku.
Namun sebenarnya
aku iri, iri pada mereka yang turun ke tempat orasi, iri pada mereka yang
mendebat DPRI, iri pada mereka yang berani unjuk gigi di depan polisi. Aku iri
karena diri merasa kecil dan kosong akan ilmu, aku mengerti bahwa mereka yang
berani tampil bukan sekedar tong kosong nyaring bunyinya. Mereka punya bekal yang memumpuni akan situasi
yang terjadi, mereka mempunyai senjata yang cukup untuk mengiringi. Lalu apalah
aku? Mahasiswa? Ah, aku malu jika membawa predikat yang tersemat karena ilmu
masih banyak yang belum kuserap.
Ini bukan
tentang demo aksi, bukan pula tentang orasi-orasi di depan polisi. Ini hanya
tentang muhasabah diri, yang masih merasa kurang akan ilmu yang ku jumpai.
Keinginan untuk
bermanfaat bagi negeri masih tercantum dalam hati. Aku tak tahu kapan aku akan
bermanfaat untuk indonesia tercinta, tapi proses belajar tengah kujalani. Berat
memang dan godaan untuk mundur dan masuk ke zona nyaman itu tidak pernah absen
menghantui, tapi bagaimana lagi, jika kuturuti nafsu, aku malas untuk
menanggung resikonya dan menjadi bodoh di kemudian hari. Aku sama seperti yang
lainnya, ingin memiliki masa depan secerah mentari.
Selalu ku
berusaha untuk menepis godaan-godaan yang menghampiri, berbekal doa dan tekad
yang kuat untuk menjadi lebih baik lagi. Aku selalu mempunyai keyakinan untuk
kesuksesanku di masa depan, meski misteri menyelimuti masa depanku setidaknya
keyakinan ku memberikan energi positif dalam menjalani hari-hari yang berat
ini. Tidak ada alasan bagiku untuk memikirkan masa depan yang suram, yang ada
malah membuatku terpuruk dalam menjalani hari, dan itu sangat tidak
menyenangkan.
Jadi, ayolah
para generasi bangsa... tak perlu ragu dalam melangkah menuju kebaikan, jika
kita ingin menjadi lebih baik lagi, kuncinya ada dalam diri kita sendiri. Jangan
siksa diri kita dengan pikiran yang memberikan energi negatif, yang hasilnya
membuat harimu menjadi lebih buruk. Ubah mindset kita dari yang selalu pasrah
untuk bangun dan mulai melangkah untuk mewujudkan mimpi yang sudah kita
rencanakan.
๐#kmp2
#odop7
Melihat para mahasiswa yang turun ke jalan tentu saja menarik perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan dunia[.] Pasalnya, gerakan mahasiswa itu seolah menandakan bahwa keadaan sudah benar-benar genting.
BalasHapusparagraf 1 Teh, biasanya kalau paragraf satu cukup menarik, pembaca akan penasaran untuk melanjutkan paragrar setelahnya.
paragraf yang lain juga ada koreksi sih. hehe
jadi yg yuli tulis udah menarik belum?
Hapuspenutupnya bagus Teh.. tapi kalau begini gimana?
BalasHapusJadi, ayolah para generasi muda penerus bangsa! Tak perlu ragu dalam melangkah. Jika kita ingin menjadi bangsa yang lebih baik lagi, kuncinya ada dalam diri kita sendiri. Ubah mindset kita dari yang selalu pasrah menjadi optimis dan mulai lah melangkah. Mari mewujudkan mimpi yang sudah kita rencanakan.
tulisan yuli ini simpang siur ya,hehe
Hapusseperti ttg untuk umum, namun ada juga untuk pribadi