serunya mengetahui | A lifestyle blog

Yuni 2

9 komentar


Yuni masih menjalani hari-hari nya dengan penuh kesabaran, disamping para tetangga nya yang semakin lihai melontarkan celetukan bervariasi nya, Yuni juga harus bisa menyesuaikan waktunya untuk bisa tepat waktu saat masuk ke sekolah, karena akhir-akhir ini Yuni sudah sangat sering bertemu dengan Osis yang stand by di depan gerbang apabila bel sudah berbunyi, tugasnya tentu saja untuk mencatat nama-nama murid yang terlambat datang. Peraturan yang akhir-akhir ini di jalankan oleh Organisasi siswa intra sekolah ini. Meski Yuni tahu bahwa peraturan itu hanya sebatas formalitas, namun tetap saja Yuni merasa takut.

Sebenarnya Yuni sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menyesuaikan waktu nya agar semuanya berjalan lancar tanpa masalah. Yuni bangun pukul 5 tepat ( setelah orang tuanya membangunkan Yuni jam 4 untuk memberi nya uang saku sebelum berangkat ke pasar), kemudian Yuni mulai merapikan tempat tidur nya dan kedua adik nya, memandikan dan merapikan mereka untuk bersiap berangkat ke pasar pada jam 6 tepat, Dan tentunya Yuni tidak akan terlambat.

Namun itu adalah ekspetasi Yuni, terlalu sempurna apabila itu terjadi di kehidupan nyata karena hasilnya Yuni selalu terlambat. Selalu saja ada kejadian yang menghambat Yuni dalam menjalankan Planning nya. Seperti kejadian kemarin, ketika Yuni sudah siap untuk berangkat menuju pasar dengan kedua adik nya, Yuni memanggil tukang ojek langganan nya dari tempat nya memarkir motor, Seolah sudah faham sang ojek pun menghampiri Yuni. Namun ketika Yuni bersiap naik, Bu sarah tetangga nya, Memanggil si tukang ojek sehingga Yuni harus menunggu lagi, Cukup lama mereka berbincang hingga kemudian si tukang ojek pun datang di ikuti Reno anak Bu Sarah yang siap berangkat sekolah dengan seragam putih abu nya. Yuni punya firasat tidak enak, dan benar saja, Reno di antarkan oleh tukang ojek itu tanpa mengatakan apa-apa kepada Yuni.

Tangan Yuni mengepal kuat sambil menatap kepergian si tukang ojek dan Reno di belakang nya.
“Ka, Mang Asep nya mau kemana?” Dita (adik pertama) membuyarkan kekesalan Yuni.
“Hari ini kita sama mang opik ke pasar nya, yuk” ajak Yuni sambil menuntun kedua adik nya menuju rumah Mang Opik, bukan tukang ojek memang tapi Mang Opik bisa membantu Yuni.

Dari kejadian itu Yuni mulai berpikir tentang situasi yang di hadapinya dengan para tetangga nya. Mulai dari tukang ojek langganan nya yang tega mengabaikan nya sampai bu sarah yang... mungkin menyuap si tukang ojeg agar anaknya berangat terlebih dahulu. ahh entahlah, Yuni menepis pikiran tersebut karena itu hanya membuat nya pusing. 

 .....

yuli kehabisan kata-kata untuk melanjutkan imajinasi nya 😁😁
btw, feel nya dapet gak?
lanjutkan jangan?

#odop7
#kmp2

Yulia
Hallo semua, salam kenal dari saya. semoga kita bisa menjadi teman.

Related Posts

9 komentar

  1. Hehe . Tulisannya banyaknya katanya nya Teh . Mungkin bisa di hilangkan beberapa nya itu dan digantikan dengan kata lain

    Feel-nya dah dapet tuh... Lanjutin dong biar gak gantung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hii makasih kang buat kritikan nya, hdeuh benar2 harus rajin berlatih he

      Hapus
  2. bagus nih, Yul. lanjutkannn.

    BalasHapus

Posting Komentar