serunya mengetahui | A lifestyle blog

Dear Allah...

8 komentar





Bagaimana menjelaskannya? Aku terlalu malu untuk mengakuinya yang padahal aku sadar dimana kesalahanku dan bagaimana Kau tetap merangkul ku seperti yang Engkau lakukan terhadap orang-orang yang lain yang tingkatannya lebih tinggi dan lebih baik dariku. Akalku mengatakan bahwa cintaku harus kulimpahan padaMu semuanya, karena Engkau pun tidak pernah tanggung dalam mencintai dan menyayangiku. Namun fatalnya, aku masih terbuai dalam gelimangan maksiat dosa dan masih menurut pada godaan syetan yang tidak lepas dari diriku.

Aku menerima banyak kenikmatan dariMu, dan nikmat yang paling besar dan selalu ku syukuri adalah nikmat iman, meski tidak sekuat para imam di mesjid atau para akhwat yang sudah berhijrah karenaMu, namun dengan adanya kesadaran atas kesalahanku pun, dan rasa bersalah yang membuatku terus menyesal atas dosa-dosaku, aku bersyukur... itu artinya Kau pun masih peduli padaku, dan itu semakin membuatku kecil sekali.

Aku selalu iri pada mereka yang berhasil menempatkanMu pada posisi pertama di hati mereka, selalu halus dalam bertutur kata, menjaga akhlak, selalu merasa tentram dimana pun mereka berada karena di hati mereka sudah ada Engkau yang mereka jaga. Lalu aku? Aku tidak sekuat mereka, masih takut akan hal-hal lain yang sudah menjadi urusanMu. Mati contohnnya, aku takut pada yang namanya kematian karena belum memiliki bekal yang cukup untuk ku bawa. Aku pernah mendengar seseorang berkata “sebaik2nya nasihat adalah kematian”, kata-katanya cukup menghujam hatiku yang masih belum bisa istiqomah, dan ini menyakitkan.

Aku bingung sendiri ketika memikirannya, karena ini bukanlah hal yang harus ku pikirkan, namun sesuatu yang harus kuubah. Aku mencoba untuk berubah dan lebih mendekat padaMu, namun mengapa godaannya sekarang semakin terasa dan semakin berat. Aku benar-benar marah dibuatnya, syetan ternyata benar-benar lihai untuk membuatku berhenti. Baik, tak perlu marah aku hanya perlu berjalan sesuai garis lurus yang telah Kau berikan padaku.

Aku, hamba tak tahu malu yang bergantung pada belas kasihMu, beruntungnya aku karena Kau masih merangkul ku dan memberikanku kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Maafkan aku yang masih bebal dan penuh akan dosa ini. Aku ingin meminta kekuatan padaMu agar bisa melangkah menuju jalan yang kau tunjukan.



πŸ’ͺπŸ’ͺ

#kmp2
#odop7
#semangat
Yulia
Hallo semua, salam kenal dari saya. semoga kita bisa menjadi teman.

Related Posts

8 komentar

  1. Terima kasih sudah mengingatkan melalui tulisan ini 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. walau raga tak jumpa, tak menghalangi kita untuk saling mengingatkan melaui kata hehe

      Hapus
  2. Alloh selalu memberi lebih daripada apa yang kita beriπŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡

    BalasHapus
  3. Terkadang diri ini sering sekali buat Dia kecewa, tapi cinta-Nya masih saja mengalir deras :')

    BalasHapus
  4. Semoga selalu diberikan kemampuan serta kekuatannya ya..πŸ˜‡

    BalasHapus
  5. cinta-Nya tanpa batas mengalir terus kepada setiap ciptaan-Nya

    BalasHapus

Posting Komentar