Cinta Allah itu
nyata dan tak pandang bulu.
Anaya dan Aisyah
adalah sepasang sahabat yang sudah seperti saudara sendiri, mereka seperti
saudara kembar yang bisa faham satu sama lain, entah mungkin karena banyak
kesamaan yang terjadi diantara mereka berdua, mulai dari keluarga, pikiran
sampai masalah cinta pun, mereka merasa senasib. Anaya kenal dengan Aisyah
setahun yang lalu saat Anaya mencari kost untuk ia tinggali selama di bandung
untuk kuliah, dan bertemulah dengan Aisyah yang sudah 1 tahun tinggal di kamar
kost nya sekarang. Ya, kost yang Anaya pilih sengaja untuk berdua agar ia tidak
kesepian, dan Aisyah pun merasa tidak keberatan dengan kedatangan Anaya,
apalagi mereka satu perkuliahan meski Anaya satu tahun di bawah Aisyah.
Aisyah lebih
dewasa daripada Anaya, baik dari usia maupun pemikirannya. Sedangkan Anaya
sangat labil dan selalu bertingkah seperi anak kecil, ia sangat suka bermanja
pada Aisyah dan mungkin Anaya tidak sanggup jika Aisyah tidak ada atau Aisyah
memusuhinya.
Tapi
sepertinya, tuhan ingin menunjukan kuasa-Nya, tidak ada yang bisa
membolak-balikan hati manusia kecuali Allah semata. Jika kemarin hujan, tidak
menutup kemunginan jika hari selanjutnya adalah kemarau, begitulah kuasa-Nya.
Seperti yang terjadi pada dua sahabat ini, Allah munculkan masalah untuk
menguji mereka.
Sudah 5 hari
ini, Anaya sudah terbiasa dengan kebisuan yang tercipta antara dirinya dan
Aisyah, hal yang Anaya takuti. Sangat aneh jika melihat keduanya bertemu tanpa
melempar canda dan tawa untuk saling menggoda tapi itulah yang terjadi, Anaya
yang tersiksa karena disini ia yang dirugikan, menjadi perantau benar-benar
terasa, sendiri. Tiba-tiba saja sikap Aisyah berubah dingin kepada Anaya. Tapi
tanpa sepengetahuan Anaya, Aisyah sering menangis ketika Anaya tidak ada di
kost, ia benar-benar merasa bersalah karena telah memulai kebisuan ini, Aisyah
hanya ingin Anaya berpikir atas apa yang salah dengan nya, dengan perubahan
sikap nya sekarang mungkin Anaya akan berpikir, tapi sayangnya, karena renggangnya
komunikasi, menimbulkan rasa curiga
diantara keduanya.
Anaya lebih
sering keluar bersama pacarnya, berlama-lama di kost membuatnya tidak nyaman.
Ketika Anaya sedang makan bersama Rio, kekasihnya, ia mulai sadar bahwa
handphone nya tidak ada, kepanikan pun terjadi sampai Anaya menangis sejadi-jadinya,
ia merasa hidupnya lengkap akan masalah itu membuat Rio bingung. Rio tahu
bagaimana keadaan Anaya sekarang, Rio yakin selain menangisi handphone nya,
Anaya juga menangisi semua masalahnya termasuk masalahnya bersama Aisyah yang
belum lama ini ia dengar dari Anaya. Rio ingin melakukan sesuatu untuk Anaya.
Malamnya,
setelah Anaya tidur tepatnya, Aisyah menemui Rio yang sudah ada didepan
kostnya. Sebenarnya Aisyah malas menemui orang-orang yang ada hubungannya dengan
Anaya, entahlah mereka berdua telah larut dalam keegoisan. Tapi setelah Rio
menceritakan hilang nya Handphone Anaya, itu membuat Aisyah terkejut dan mau
bertemu dengan Rio yang rupanya Rio membelikan handphone baru untuk Anaya.
Ketika Aisyah
akan kembali masuk, ia terkejut melihat Anaya yang sudah berdiri di ambang
pintu kost an, tanpa bersua keduanya menunduk. Anaya keluar karena ia mendengar
motor Rio, namun ia kaget karena ada Aisyah disana.
“kenapa gak
cerita?” tanya Aisyah
Anaya tak kuasa
menahan tangis, ia tahu Rio pasti menceritakan kejadian tadi, Anaya menutupi
wajahnya dengan kedua tangan dan menangis. Aisyah yang melihat itu langsung
memeluk Anaya. Aisyah faham bagaimana bingungnya Anaya. Ia pun meminta maaf
yang disusul tangisan harunya. Rasa rindu akan suasana keluarga yang sempat
tercipta menyelimuti mereka malam itu, lalu kembali saling mencurahkan rasa
kekeluargaan yang sempat hilang.
Anaya
benar-benar merasa tenang setelah hubungannya kembali baik dengan Aisyah,
kehilangan Handphone tidak terlalu mengganggunya, ada baiknnya juga, setelah
Handphone nya hilang lewat perantara Rio yang telah berbaik hati mengganti
Handphone nya, ia kembali akrab dengan Aisyah. Anaya merasa bersyukur, dan
disini ia semakin yakin bahwa Allah punya cara tersendiri untuk membuat hambaNya
merasakan cintanya.
jujur Anaya merasa malu, Allah selalu bersamanya dan kejadian ini membuatnya semakin yakin akan perhatian Allah, namun ia belum bisa menjadi hamba yang benar-benar bertaqwa.
#odop7
#kmp2
#cerita renungan
Uluuuuh tth... cerita ini serasa nyata~
BalasHapuscie dapat fell nya hehe
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWaah sahabat sejati. Pengeen
BalasHapussemua juga ingin teh, bagaimana alau menjadi bukan mencari hehe
HapusCeritanya sesuai usia/masa penulisnya ya?
BalasHapusiya ka, bahkan serasa yuli yang ada di cerita tersebut:)
HapusLanjutkan yul...
BalasHapussiap kaa. mohon doanya
HapusPulang ke jalan takwa memang nggak pernah mudah...
BalasHapussangat sulit hingga kadang banyak yang menyerah
HapusIya, ya.. sahabat sejati itu diciptkan bukan dicari
BalasHapusiya ka.. lelah jika kita hanya mencari:)
HapusSenengnya punya sahabat yang ngertiin..ceritanya jadi ingetin kawan-kawan seperjuangan :)
BalasHapusteman yang bai memang selalu mengerti:)
Hapushengpong baru nih ye
BalasHapusudah rizki si anaya itu hehe
Hapus