Tulisan
ini menceritakan perjalananku bersama rekan-rekan kuliahku. Perjalanan satu
tahun silam, sebelum corona datang dan physical
distancing belum di terapkan.
HES
adalah kepanjangan dari Hukum Ekonomi Syariah, sebuah jurusan kuliah di STAI
Al-Masthuriyah Sukabumi. Jurusan yang kupilih untuk memperdalam keilmuan yang
ingin kukuasai.
Kemudian
bertemu dengan teman-teman yang memiliki kekhasannya masing-masing dan
latarbelakang yang tidak semua sama.
Daerah
Sukabumi, tepatnya kecamatan Cisaat memiliki banyak Yayasan pesantren yang
berdiri sampai saat ini.
Sehingga
tidak heran, jika dalam satu kelas di perkuliahan berasal dari berbagai pondok
pesantren yang basicnya pun sudah tidak diragukan lagi seperti Al-Masthuriyah,
Sallafiyyah, Sunanul Huda dan masih banyak lagi.
Tapi
terlepas dari pondok mana kami berasal, itu tidak menghalangi rasa kekeluargaan
yang kami jalin sampai saat ini.
Bahkan
kami bisa berbagi cerita yang menyenangkan dan berbeda setiap harinya. Ah aku
jadi rindu teman-temanku, karena pandemic ini, kami menjadi jarang bertemu dan berbagi
tawa.
Apalagi
mengagendakan untuk liburan, sangat tidak memungkinan di kondisi seperti ini.
Padahal normalnya sekarang adalah musim liburan setelah sibuk berkutat
dengan tumpukan tugas.
Semoga
bumiku lekas membaik.
Tapi tenang, keseruan liburanku dan teman-teman HES-ku akan kushare di sini. Dengan tujuan menuju Pantai Citepus Pelabuhan Ratu.
Rencana dari Dosen kece
Bapak
Abdul Barry S.H adalah dosen mata kuliah Hukum di kelasku. Beliau merupakan
salah satu dosen yang cukup akrab dengan anak-anak mahasiswanya, begitupun
dengan kelasku.
Beliau
sering membuat acara di luar kelas yang berkesan dan menjadi kenangan indah
bagi HES. Salah satunya adalah kegiatan buka bersama ketika bulan Ramadhan.
Meski
tidak di tempat mewah nan mahal, namun acara bukber (buka bersama) itu terasa
menyenangkan bagi kami. Lagipula aku dan teman-temanku lebih menyukai tempat
yang bisa mengekspresikan emosi kami dengan bebas. Nya
Selain
acara bukber, di lain waktu beliau juga sering mengajak kami untuk masak
bersama, ah intinya beliau ini faham betul bahwa para mahasiswa sedang butuh
refreshing.
Nah,
cerita tentang travelling yang akan kuulas, semuanya berkat dosen kece ini.
Beliau memberi saran untuk mengadakan liburan diluar kampus yang jarak
tempuhnya lumayan jauh. Tentu saja hal ini langsung disepakati oleh kami.
Dengan
memiliki otoritas dari sang dosen, memudahkan kami untuk meminta izin kepada
lembaga tentang liburan kali ini, sehingga tidak perlu waktu lama bagi kami
untuk menyepakatinya.
Tujuan
liburan kali ini adalah Pantai Citepus di Pelabuhan Ratu. Dan kebetulan salah
satu teman kelasku adalah tuan rumah disana sehingga tidak membuat kami bingung
untuk mengisi perut hehe.
Ok
dengan berseragam merah-merah kami siap on the way Citepus wkwk
Lokasi Pantai Citepus
Jika
dilihat dari Google Maps, jarak tempuh dari lokasi keberangkatan menuju tempat
tujuan hanya memakana waktu 2 jam kurang 7 menit saja. Itu jika tidak ada
kendala dijalan ya.
Jadi
untuk mengantisipasi keadaan yang kemungkinan terjadi selama perjalanan, maka
aku dan teman-temanku harus berangkat pagi-pagi agar cepat sampai dan tentunya
menghindari kemacetan. Karena kami
berangkat di hari libur.
Tapi
entah kenapa istilah ‘jam karet’ selalu menjadi ciri dari warga +62. Dan itu
terjadi pada hari H keberangkatan.
Ketika
disepakati bahwa kami akan berangkat tepat pada pukul 07.00 maka yang terjadi
adalah kami berangkat 2 jam kemudian wkwk.
Dengan
11 motor dan 1 mobil Pak Dosen, kami berangkat menuju Pantai Citepus.
Waktu
yang kami tempuh adalah 4 jam perjalanan dari Cisaat ke tempat tujuan, karena
kelambanan kami semua maka macetpun tidak bisa dihindari. Beruntungnya aku yang
saat itu mendapat bagian untuk ikut di mobil Pak Dosen karena terlindungi dari
panasnya matahari hehe.
Tak
sanggup rasanya jika duduk di motor dengan cuaca yang lumayan panas pada saat
itu, apalagi sebagian temanku ada yang mengalami ban bocor, ada yang tersesat
di jalan dan lainnya, intinya benar-benar perjalanan yang mengesankan, bagi
mereka.
Antisipasi
untuk menghemat waktu jika terjadi banyak hal di perjalanan itu benar-benar
gagal total dan menyebabkan kami sampai tengah hari di tempat tujuan.
Pantai Pelabuhan Ratu
Sebelum
aku mengajak kamu mengenal pantai Citepus ini, ada info menarik untuk diketahui
bagi kamu yang suka mantai.
Nah
jadi Pantai yang cukup terkenal dari Sukabumi Jawa Barat, salah satunya adalah
Pantai Pelabuhan Ratu. Pantai ini cukup terkenal dengan mitos Nyi Roro Kidul
sang penguasa Pantai Selatan.
Konon
katanya Nyi Roro Kidul amat menyukai warna hijau sehingga karena hal ini pula
para pengunjung dilarang memakai baju berwarna hijau. Karena menurut
kepercayaan masyarakat sekitar Pantai, orang yang nekat memakai baju berwarna
hijau akan dibawa oleh Nyi Roro Kidul ke alamnya.
Selain
itu, fakta menarik lainnya adalah terdapat berbagai objek wisata pantai lain
selain Pantai Pelabuhan Ratu. Diantaranya ada Pantai Cimaja, Pantai Cibangban,
Pantai Karang Hawu, Pantai Karang Naya, dan Pantai Citepus.
Yang
kubahas di sini baru Pantai Citepus ya, pantai yang lainnya nanti deh nyusul
hehe.
Ada
juga sebuah Hotel yang bernama Inna Samudera di Pantai Pelabuhan Ratu ini,
tepatnya di kamar 308 terdapat sebuah kamar yang berinterior warna hijau. Menurut
informasi dari NativeIndonesia kamar
tersebut dibuat khusus untuk Nyi Roro Kidul.
Para
pengunjung bisa memasuki kamar tersebut, tapi tentu saja harus menjaga tata karma
dan sopan santun agar tidak terjadi hal-hal yang diluar kendali ya.
Citepus – Pelabuhan Ratu
Setelah
menghabiskan waktu 4 jam di perjalanan, akhirnya kami tiba di Pantai Citepus,
Pelabuhan Ratu.
Pantai
Citepus adalah salah satu bagian dari Pantai Pelabuhan Ratu. Salah satu wisata
yang cukup terkenal untuk Sukabumi.
Ternyata
untuk memasuki kawasan pantai tidak ada biaya masuk yang harus dibayarkan, kami
hanya perlu membayar parkir saja bagi kendaraan yang dibawa dan itupun hanya
Rp.5000 saja.
Lahan
parkirnya sangat luas dan tersedia di segala penjuru tempat, hal ini tentu saja
memudahkan pengunjung untuk tidak kebingungan ketika akan menyimpan kendaraan.
Aku
dan teman-temanku memilih tempat parkir yang dekat dengan masjid, selain
terlihat ramai juga sangat dekat dengan pantai.
Setelah
kendaraan terparkir aman, kami memutuskan untuk langsung menuju pantai dan
bermain disana. Kentara sekali jika kami memang membutuhkan liburan hehe.
Bahkan salah satu temanku sengaja membawa bola sepak untuk dimainkan di atas pasir. Ada-ada saja ya.
Tersedia banyak gazebo
Hal
yang paling dicari pertama kali tentu saja tempat berteduh dan bisa menyimpan
barang. Di tempat ini, gazebo berdiri kokoh di berbagai tempat dan bisa kita
pakai untuk istirahat setelah dari perjalanan atau setelah puas bermain air.
Tidak
ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendiami sebuah Gazebo saat kami
menanyakannya pada pemilik warung di sana. Tentu saja itu kabar yang cukup baik
untuk kami dengar.
Salah
satu pemilik warung juga menawari kami untuk memesan paket Nasi liwet beserta
Ikan bakar, namun kami menolak dengan halus.
Ya
namanya juga anak kuliahan hehe, sukanya gratisan wkwk.
Fasilitas masjid dan toilet
Kalau
berlibur jangan lupa untuk selalu mengutamakan shalat ya, jangan khawatir juga
jika berlibur di pantai citepus dan ingin melaksanakan ibadah. Karena di pantai
ini, masjid berada di tengah-tengah keramaian atau bisa kita sebut berada di
posisi yang tepat.
Bangunan
mesjidnya sangat besar dan kebersihannya juga sangat terjaga, ada para penjaga
yang selalu stand by di sekitar masjid jika ada hal yang dibutuhkan.
Untuk
toilet, tidak hanya di masjid saja. Banyak warung-warung yang menyediakan
toilet umum untuk digunakan. Dan biasanya ini di tujukan untuk pengunjung yang
selesai bermain air atau berenang.
Penginapan dengan harga varian
Banyak
juga warga yang menyediakan tempat penginapan di sekitar pantai. Harga? Jangan
risau, dari harga yang murah sampai level VIP semuanya ada di pantai ini. Hanya
perlu mencari tempat yang bagus dan harga yang sesuai.
Harga
juga beragam dari mulai Rp.100.000 – Rp.1.000.000, semuanya ada di pantai ini.
Kalau
aku dan teman-temanku tidak membutuhkannya karena kami tidak menginap di pantai
Citepus ini.
Bisa naik kuda juga lho
Nah
bagi kamu yang ingin merasakan sensasi naik kuda, kamu bisa dapatkan di tempat
ini. Ada jasa menyewa kuda untuk para pengunjung dengan kisaran harga Rp.20.000
saja untuk sekali sewa.
Aku
belum pernah naik kuda, rasanya ingin. Tapi malu kalau harus berkuda di pantai
ini hehe. Soalnya banyak orang dan kebanyakan yang berkuda hanya anak kecil
saja.
Gak
kebayang donk, aku yang gede berkuda di tengah pantai sambil diikuti pawang kudanya
hehe.
Sebenarnya
masih banyak fasilitas lain yang tersedia namun tidak kuketahui. Jadi jika
kalian ingin ke pantai, coba ke sini deh. Biar sekalian tahu juga wisata di
sukabumi.
Yang
membuatku sedih tentang pantai ini adalah masih kurangnya peduli masyarakat
pada sampah yang tercecer sembarang di bibir pantai. Kamu bisa lihat
foto-fotoku yang menampakan banyak sampah yang tercecer di atas pasir. Miris
memang tapi mudah-mudahan itu bisa teratasi dan tidak menimbulkan masalah.
Sunset Citepus
Dan kemanapun liburanmu, ingat jangan lupakan keindahan yang terjadi sekali dalam sehari ini ya. Pokoknya itu adalah inti dari liburan.
Kami
sengaja menunggu sunset sebelum pulang kembali ke Sukabumi, walaupun itu
artinya kami harus kemalaman di jalan, toh itu tidak masalah. Justru itu
keseruan yang kami tunggu hehe. Konvoi di jalan eaa.
Oh
iya, untuk kamu yang ingin berkunjung, tetap jaga protokol kesehatan ya, ingat
kunjunganku ini dilakukan satu tahun yang lalu jadi tidak ada yang namanya physical distancing.
Sekian
ulasan dariku, jika ada kesalahan tentang Pantai Citepus ini, atau ada sesuatu
yang ingin kamu tanyakan, kamu boleh komentar di bawah ya.
Beuh mantul 🥂
BalasHapusNgebayangin naik kuda di pantai jadinya. Aku juga suka naik kuda mba, tapi malu kadang udah gede naik kuda dituntun sama penjaganya hehe
BalasHapusIya sama yak.
HapusMasa dituntun sama pawang hehe
mantul ceritanya...
BalasHapusseolah-olah memeberikan arahan dan gambaran meskipun saya sendiri belum pernah kesana😁😁😁
good joob 🥰🥰🥰
Terimakasih ka. Nanti kapan2 main bareng ya
HapusWaa asih belum bisa move on yaa dari keseruan di semester kemarin ^^
BalasHapusIya nih wk.
HapusHarus d agendakan lagi
*masih
BalasHapusWaaa, bisa naik kuda jugaaa dan cenderung terjangkau yah harganya, semoga kedepannya banyak yang lebih peduli dengan kebersihan pantai 😊
BalasHapusIya ka. Mudah-mudahan kedepannya ada perubahan terkait sampah ini,enjadi lebih baik
HapusCitepus selalu jadi tujuan utama jika berkunjung ke pelabuhan ratu, makin tertata aja ya sekarang pantainya
BalasHapusIya pak.
HapusAlhamdulillah makin nyaman.
Cuma dikebersihan nya aja si
Tersedia banyak gazebo untuk istirahat wah menarik..
BalasHapusIya, jadi kita gak perlu bingung buat nyari tempat santai
Hapus