Siapa yang tidak tahu tokoh detektif Sir Sherlock Holmes?
Ya, dia adalah tokoh buatan yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle, seorang penulis fiksi terkenal yang berkebangsaan Inggris. Sherlock Holmes memiliki pekerjaan sebagai seorang detektif yang terkenal akan keahliannya dalam memecahkan sebuah kasus. Sherlock Holmes selalu memiliki pemikiran yang berbeda untuk memecahkan masalah dengan pemikiran orang lain pada umumnya. Namun itu adalah sebuah perbedaan yang mengundang keberuntungan dimana ia bisa menguraikan berbagai kasus yang terbilang rumit bahkan sulit di pecahkan.
Aku lupa judul novel apa yang pertama kali kubaca tentang Sherlock Holmes ini, tapi dari sana aku mulai mengagumi sosok fiksi tersebut dan menyukai setiap pemikiran yang ia gunakan dalam memecahkan sebuah kasus. Termasuk cara berfikir kritis yang menjadi ciri khasnya.
Sebagai mahasiswa yang identic dengan berbagai tuntuntan untuk bisa dan terbiasa, aku selalu membayangkan jika aku memiliki kemampuan bak Sherlock mungkin aku sudah lulus dengan predicat camlaud, hihihi.
Sebagai awalan, untuk memecahkan suatu masalah maka kita perlu berfikir kritis seperti tokoh Sherlock Holmes, coba simak dulu pengertiannya di bawah ini.
Apa itu berfikir Kritis?
Berfikir kritis bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan evaluasi dan penilaian mengenai semua hal yang dilihat maupun yang di dengar berkaitan dengan fakta-fakta atau situasi yang sedang dihadapi. Berfikir kritis juga sering dianggap sebagai salah satu cara menyelesaikan masalah karena dalam situasi apapun kita dituntut untuk mampu mengevaluasi suatu situasi menggunakan sudut pandang yang berbeda, kemudian mengambil keputusan untuk bertindak secara kreatif demi mendapatkan solusi terbaik.
Dr. Linda Elder, seorang psikologi pendidikan dan ahli pemikiran kritis memberikan definisi berfikir kritis sebagai suatu proses berfikir yang mandiri, kemampuan mempertimbangkan sesuatu dengan cara berfikir yang jernih dan kemampuan berfikir dengan kualitas tertinggi.
Dalam sebuah buku yang berjudul The Advantage, Emma-Sue Prince mengungkapkan bahwa departemen tenaga kerja Amerika Serikat mengidentifikasi kemampuan berfikir kritis sebagai bahan baku untuk sejumlah keterampilan kerja, seperti menyelesaikan masalah, membuat keputusan, membuat perencanaan organisasi, dan membuat manajemen risiko.
Bagi mahasiswa sepertiku, teknik berfikir kritis itu sangat wajib untuk dikuasai namun tidak semudah itu, karena kuakui aku belum bisa berfikir secara kritis dan mungkin bisa terbilang apatis.
Kalian juga seperti itu? jangan khawatir, mari kita lihat kembali tentang tokoh favoritku Sir Sherlock Holmes. Kita mungkin bisa belajar banyak darinya.
Penyelesaian masalah by Sherlock Holmes
“Penalaran saya, setelah saya menyingkirkan semua kemungkinan yang tak masuk akal, yang masih tersisa itulah yang benar. Memang bisa terjadi ada beberapa kemungkinan yang tersisa, sehibgga harus dilakukan pengujian sampai didapatkan kemungkinan yang paling meyakinkan.” –Sherlock Holmes, Prajurit Berwajah Pucat.Dikutip dari buku 99 cara penyelesaian masalah ala Sherlock Holmes karangan Monica Anggen, mengatakan bahwa ketika Sherlock menggadapi suatu kasus atau bisa di sebut dengan masalah, maka ia akan selalu menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang bisa memberikan suatu petunjuk untuk mencari solusinya.
Berikut ini ada 6 pertanyaan yang harus kamu gunakan ketika menghadapi sebuah masalah atau kasus, metode yang sama yang dilakukan oleh Sir Sherlock Holmes :
1. Apa yang terjadi?
Ini adalah pertanyaan yang dapat membimbing kamu ke inti sebuh permasalahan. Cari semua informasi yang mengarah pada masalah, kemudian kamu bisa mendapatkan jawaban dari informasi-informasi yang kamu kumpulkan.
2. Mengapa hal itu penting?
Sebelum kamu melanjutkan penelitian ini dan kamu sudah mengetahui masalah apa yang sedang kamu hadapi atau yang sedang terjadi, bertanyalah terlebih dahulu pada dirimu sendiri. Apakah hal ini penting bagi kamu ketahui atau selesaikan?
3. Apa yang saya tidak ketahui?
Setelah kamu memutuskan untuk melanjutkan, maka kamu harus mulai sensitive tentang info apapun yang terkait dengan hal yang kamu hadapi. Telitilah dalam mencari info dan pastikan kamu tidak melewatkan sesuatu yang penting.
4. Apa yang harus dilakukan untuk mengetahuinya?
Jika ada suatu hal yang tidak kamu ketahui, maka cobalah untuk mencari cara untuk menemukan jawabannya. Pikirkan bagaimana atau dimana kamu bisa menemukan jawaban atas hal yang tidak kamu ketahui.
5. Siapa yang mengatakan hal itu?
Ketika kamu mendapatkan sebuah informasi yang kamu butuhkan dari seseorang, maka kamu harus tahu siapa orang yang mengatakan hal tersebut dan apa yang mempengaruhinya untuk mengatakan hal tersebut padamu.
6. Apakah ada hal lain? Bagaimana jika?
Jika semua sudah kamu dapatkan dan kamu menemukan sebuah kesimpulan. Jangan tertutup ketika ada kemungkinan lain yang kamu dapatkan. Jangan persempit pemikiranmu dan ambil semua kemungkinan lain yang berbeda. Karena itu bisa menjadi jawaban alternative jika kesimpulan yang kamu buat itu terdapat kesalahan.
Nah itu dia pertanyaan-pertanyaan yang bisa kamu gunakan ketika memecahkan sebuah kasus atau masalah.
Karena Sherlcok ini berbeda dengan yang lain, maka dia juga memiliki berbagai cara lain untuk menyelesaikan sebuah masalah atau suatu kasus, dan pertanyaan-pertanyaan di atas adalah salah satunya.
Hal yang menjadi modal dalam hal ini adalah keberanian. Keberanian dalam mengungkap sebuah kebenaran dan keapikan dalam setiap langkah menuju arah penyelesaian. Aku tahu jika hal ini tidak mudah, karena tidak semua orang bisa menyelesaikan seperti Sir Sherlock ini. namun tidak mudah bukan berarti tidak bisa, itu bisa dilatih dan salah satu sifat yang kukagumi dari Sir detektif ini adalah kegigihannya dalam mengungkap kebenaran.
Pernah nonton filmnya Sherlock Holmes. Asli bikin jidat mengernyit, harus fokus banget. Ya, namanya juga detektif ya, bener-bener harus fokus dalam menyelesaikan masalah dan kasusnya
BalasHapusJujur kalau baca buku Shelock Holmes tuh berasa berat banget, harus berulang-ulang. Kayaknya metode pemecahan kasus ini yang dipakai sama Detective Conan juga ya?
BalasHapusConan emang ceritanya ngefans mbak sama Sherlock
HapusAku suka juga baca Sherlock Holmes, apa yg dia pikirkan sering mengejutkan ya
BalasHapusAku suka sama serial2 filmnya tuh. Keren banget. Apalagi kalo udah sama Moriarti
BalasHapusAku belum pernah baca buku Sherlock Holmes ini mba. Padahalseries fenomenal bgt
BalasHapusSama dong. Aku juga.. hehe. Btw, ini buku karangannya mbak Monica Anggen ya. Sering kerjasama bareng tapi belum pernah baca buku2nya. Jadi pengen beli bukunya karena ulasan mbak Yulia.
HapusKalau menerapkan seperti yang dilakukan sherlock Holmes, kayaknya akan aman dari yang namanya hoaks. Kritis dan solutif.
BalasHapus