Apa itu tantangan?
Pernahkah kamu mendengar kata ini? kapan? Mungkin kamu sering mendengarnya ketika sedang dalam sebuah pertandingan atau kompetisi. Karena salah satu penyebab terjadinya sebuah kompetisi adalah tantangan. Entah tiu dari pihak lawan maupun tantangan yang diberikan oleh sebuah lembaga.Dalam Wiktionary bahasa Indonesia, tantangan adalah suatu hal yang menggugah tekad uuntuk meningkatkan kemampuan (dalam hal apapun).
Seperti dalam sebuah kompetisi tadi, bahwa para peserta yang mengikuti memiliki dua tujuan. Pertama untuk meningkatkan kemampuan dan yang kedua adalah untuk menang. Bagi sebagian orang mungkin menang adalah tujuan utama namun jika kamu adalah seseorang yang bijak maka pengalaman dalam kompetisi lebih berharga daripada medali.
Memang kata tantangan lebih identic dengan sebuah kompetisi, yang nantinya akan mengundang dua pertanyaan yaitu apakah kamu bisa menyelesaikannya atau tidak.
Jadi bagimana menurutmu, apakah hanya sebuah medali yang kamu inginkan? Atau sebuah pengalaman? Bagusnya ya keduanya sih.
Manfaat dari sebuah tantangan
Banyak orang yang tidak menyukai tantangan, namun tidak sedikit juga orang yang menyukai hal ini. mengapa bisa begitu? Karena cara pandang yang berbeda, termasuk dalam memahami sebuah tantangan. Jadi ayo simak apa saja manfaat dari sebuah tantangan ini.1. Menemukan kelebihan yang belum kamu ketahui
Ada pepatah kuno yang mengatakan bahwa "kita itu ibarat kantong Teh celup, tidak tahu kelebihan apa yang akan dihasilkan sebelum dimasukan ke dalam air panas". Jika sebuah Teh celup sudah dicampurkan dengan air panas, maka perubahan itu akan terlihat dimana ia mengeluarkan sari-sari Teh dan terciptalah air Teh panas yang memiliki manfaat. Bukankah sebelum dimasukan ke dalam air panas, teh celup itu tidak bermanfaat?
Intinya kamu harus berani bertemu dengan tantangan, seperti halnya air panas ini. Maka kamu akan menemukan kelebihan yang sebelumnya tidak kamu ketahui.
2. Memicu semangat hidup dan tetap berkarya
Kamu pasti merasakan sendiri hal ini, walaupun kamu tidak menyukai tantangan tapi percayalah kamu membutuhkannya. Karena suatu saat, ketika kamu mulai bosan dengan zona nyaman dan selalu menghindari sebuah tantangan, di sana kamu akan tersadar bahwa dunia sudah sangat maju namun kamu masih stuck di posisi yang sama.
Factor yang paling dominan adalah dalam sebuah circle pertemanan. Ketika temanmu sudah memiliki hal-hal yang menjadi tujunnya, kamu masih sibuk memikirkan tujuan. Miris sekali bukan? Jadi mulailah menantang dirimu sendiri untuk tetap berkarya dan memiliki harapan.
3. Metode pengembangan diri
Kenapa tantangan bisa menjadi metode pengembangan diri? Karena ada sebagian orang yang susah untuk berkarya (malas) kecuali ada tugas/sebuah tantangan.
Contohnya adalah aku sendiri. Aku adalah orang yang malas dan benar-benar sulit untuk memulai sebuah langkah bahkan langkah yang kecil. Tapi beda banget ketika aku ikut sebuah kelas bolg yang di sana aku benar-benar dituntut untuk menulis agar lulus kelas tersebut. Aku lulus mengikuti kelas itu sampai akhir. Dan aku sadar, kok bisa aku lulus? Padahal aku ini malesan. Ternyata sebuah tantangan membuatkuu terpicu untuk meninggalkan terlebih dahulu rasa malasku.
4. Pemberi pengalaman dan wawasan
Tentu saja ini adalah timbal balik yang kamu dapatkan dari sebuah tantangan. Kamu bisa menantang diri kamu untuk menjadi lebih dari apa yang kamu pikirkan.
Jika kamu benci matematika, tantang dirimu untuk rajin mengikuti sebuah les Matematika. Toh, manfaatnya juga kamu yang dapat. Atau jika Matematika terlalu berat, kamu bisa membuat tantangan yang mudah namun bisa menjadi kebiasaan, seperti bangun pagi dan olahraga setiap paginya.
Aku pernah ada di posisi ini, dimana aku adalah orang pemalas di keluargaku. Sampai-sampai aku merasa bosan dengan kemalasanku.
Tidak ada jaminan kebahagiaan untuk jangka panjang sih sebenanya, kegiatan rebahan dan sekedar menghabiskan kuota hanya kebahagiaan sementara yang menuai kontra dengan orang tuaku.
Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari zona nyaman itu dan mulai meng-upgrade diri untuk memiliki kegiatan dan tidak malas untuk berkarya.
Aku mulai mengikuti berbagai grup untuk melatih tulisanku dan menambah wawasanku di sana. Aku memang bukan penulis hebat sekarang, tapi siapa yang tahu di masa depan? Aku hanya menjalankan kewajibanku untuk terus mencari ilmu. Berilmu? Itu urusan belakangan karena itu adalah urusan sang pemberi ilmu. Meski aku sampai keteteran sih hehe
Mungkin kamu masih belum tergiur dengan tulisan ini dan masih tidak ingin melakukan tantangan.
Tapi, ingatkah kamu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda “Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada ‘kebaikan.”(HR.Ahmad,Ibnu Majah dan Nasa’i)
Apakah kamu pernah mendengar sahabat Rasulullah SAW ada yang memiliki sifat malas? Coba cari siapa dia. Tentunya kamu tidak akan menemukannya, karena tidak sahabat Rasul yang memiliki sifat pemalas.
Mereka sangat pandai dalam berbagai hal, seperti berperang, berpolitik, dalam hal ekonomi dan kepandaian-kepandaian lainnya. Mereka adalah sejatinya muslim yang kuat dan tentunya lebih dicintai oleh Allah SWT. Merekalah definisi dari muslim kuat sejati.
Jadi apa kabar kamu? Yang enggan keluar dari zona nyaman dan masih mengagunkan rebahan. Meski saat pandemic seperti inipun kamu harus bisa produktif agar kamu tidak berubah menjadi pemilik jiwa rebahan.
Ayo, lakukan semaksimal mungkin usahamu untuk mencapai tujuan hidupmu. Jangan jadi muslim yang lemah dengan mengesampingkan yang namanya tantangan. Buat tantangan apapun yang positif dan bermanfaat. Kamu bisa mengembangkan nya dari sebua hobi.
Misalnya, kamu suka membaca komik atau novel. Coba tantang diri kamu sendiri untuk membuat sebuah karya berbentuk novel atau komik. Itu pasti menyenangkan.
Selamat menantang dirimu sendiri.
Intinya kamu harus berani bertemu dengan tantangan, seperti halnya air panas ini. Maka kamu akan menemukan kelebihan yang sebelumnya tidak kamu ketahui.
2. Memicu semangat hidup dan tetap berkarya
Kamu pasti merasakan sendiri hal ini, walaupun kamu tidak menyukai tantangan tapi percayalah kamu membutuhkannya. Karena suatu saat, ketika kamu mulai bosan dengan zona nyaman dan selalu menghindari sebuah tantangan, di sana kamu akan tersadar bahwa dunia sudah sangat maju namun kamu masih stuck di posisi yang sama.
Factor yang paling dominan adalah dalam sebuah circle pertemanan. Ketika temanmu sudah memiliki hal-hal yang menjadi tujunnya, kamu masih sibuk memikirkan tujuan. Miris sekali bukan? Jadi mulailah menantang dirimu sendiri untuk tetap berkarya dan memiliki harapan.
3. Metode pengembangan diri
Kenapa tantangan bisa menjadi metode pengembangan diri? Karena ada sebagian orang yang susah untuk berkarya (malas) kecuali ada tugas/sebuah tantangan.
Contohnya adalah aku sendiri. Aku adalah orang yang malas dan benar-benar sulit untuk memulai sebuah langkah bahkan langkah yang kecil. Tapi beda banget ketika aku ikut sebuah kelas bolg yang di sana aku benar-benar dituntut untuk menulis agar lulus kelas tersebut. Aku lulus mengikuti kelas itu sampai akhir. Dan aku sadar, kok bisa aku lulus? Padahal aku ini malesan. Ternyata sebuah tantangan membuatkuu terpicu untuk meninggalkan terlebih dahulu rasa malasku.
4. Pemberi pengalaman dan wawasan
Tentu saja ini adalah timbal balik yang kamu dapatkan dari sebuah tantangan. Kamu bisa menantang diri kamu untuk menjadi lebih dari apa yang kamu pikirkan.
Jika kamu benci matematika, tantang dirimu untuk rajin mengikuti sebuah les Matematika. Toh, manfaatnya juga kamu yang dapat. Atau jika Matematika terlalu berat, kamu bisa membuat tantangan yang mudah namun bisa menjadi kebiasaan, seperti bangun pagi dan olahraga setiap paginya.
Jangan jadi pribadi malas
Aku pernah ada di posisi ini, dimana aku adalah orang pemalas di keluargaku. Sampai-sampai aku merasa bosan dengan kemalasanku.
Tidak ada jaminan kebahagiaan untuk jangka panjang sih sebenanya, kegiatan rebahan dan sekedar menghabiskan kuota hanya kebahagiaan sementara yang menuai kontra dengan orang tuaku.
Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari zona nyaman itu dan mulai meng-upgrade diri untuk memiliki kegiatan dan tidak malas untuk berkarya.
Aku mulai mengikuti berbagai grup untuk melatih tulisanku dan menambah wawasanku di sana. Aku memang bukan penulis hebat sekarang, tapi siapa yang tahu di masa depan? Aku hanya menjalankan kewajibanku untuk terus mencari ilmu. Berilmu? Itu urusan belakangan karena itu adalah urusan sang pemberi ilmu. Meski aku sampai keteteran sih hehe
Mungkin kamu masih belum tergiur dengan tulisan ini dan masih tidak ingin melakukan tantangan.
Tapi, ingatkah kamu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda “Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada ‘kebaikan.”(HR.Ahmad,Ibnu Majah dan Nasa’i)
Apakah kamu pernah mendengar sahabat Rasulullah SAW ada yang memiliki sifat malas? Coba cari siapa dia. Tentunya kamu tidak akan menemukannya, karena tidak sahabat Rasul yang memiliki sifat pemalas.
Mereka sangat pandai dalam berbagai hal, seperti berperang, berpolitik, dalam hal ekonomi dan kepandaian-kepandaian lainnya. Mereka adalah sejatinya muslim yang kuat dan tentunya lebih dicintai oleh Allah SWT. Merekalah definisi dari muslim kuat sejati.
Jadi apa kabar kamu? Yang enggan keluar dari zona nyaman dan masih mengagunkan rebahan. Meski saat pandemic seperti inipun kamu harus bisa produktif agar kamu tidak berubah menjadi pemilik jiwa rebahan.
Ayo, lakukan semaksimal mungkin usahamu untuk mencapai tujuan hidupmu. Jangan jadi muslim yang lemah dengan mengesampingkan yang namanya tantangan. Buat tantangan apapun yang positif dan bermanfaat. Kamu bisa mengembangkan nya dari sebua hobi.
Misalnya, kamu suka membaca komik atau novel. Coba tantang diri kamu sendiri untuk membuat sebuah karya berbentuk novel atau komik. Itu pasti menyenangkan.
Selamat menantang dirimu sendiri.
Posting Komentar
Posting Komentar